Minggu, 26 Februari 2012

Sketsa awal….Pulsar 200NS mengaplikasi swing arm banana


 
                               Untuk membuat sebuah motor butuh proses yang lumayan jlimet. Mulai dari desain hingga konstruksi engine dituangkan dalam sketsa on paper atau computerized. Ketika coretan-coretan sudah menuju sempurna, barulah disimulasikan didalam komputer 3D yang nantinya direalisasikan kedalam bentuk nyata. Nah….yang menarik adalah desain dari P200NS. Banyak beranggapan bahwa design saat ini merupakan penjelmaan anyar yang tidak ada hubungannya dengan gen lawas. Namun percaya atau tidak….pertama kali coretan lahir, mereka menggunakan Pulsar 220 naked sebagai patokan desain gen anyar…..
Mzbro bisa lihat digambar pertama, desainer memasukkan bagian headlamp, fender, tanki, instrumen dan wheelbase kedalam PR yang kudu dirombak. Disisi gambar sebelah kiri….disana bisa kita tangkap bahwa basis desain terinpirasi dari banteng…menggambarkan rasa agresif dan tenaga yang besar. Punuk tanki meninggi, serta kepala atau headlamp menunduk menjadi ciri khas street fighter sejati. Dalam gambar awal….motor betul-betul terlihat sangar. Ditambah….sang desainer memasukan lengan ayun banana style. Sayang pada perjalanannya….sketch direvisi guna menekan cost serta memudahkan mass production….
Fase demi fase rupa Pulsar gen sebelumnya tetap menjadi pertimbangan serius. Posisi ketinggian dan derajat kemiringan tail light, bentuk batok lampu hingga gurat bodi keseluruhan direvisi menyesuaikan perkembangan era. Hingga pada sketsa yang ketiga dan keempat….diperoleh  gambar yang sudah mendekati  finish. Apakah pekerjaan sudah selesai?? Belum mzbro. Sang desainer terus mengeplorasi part per part secara detil dari lampu sein, speedometer plus illuminasi color, tail light, bentuk kunci, engine, sasis, foot steep ketika dicangkokkan kedalam parimeter frame, suspensi gas nitro, pelk, posisi spatbor depan dsb…..
Akhirnya sebuah maha karya berhasil diterjemahkan kedalam bentuk nyata. Seni atau art yang melahirlah kuda besi  dengan kode nama Pulsar 200NS. Proses melelahkan….namun semua tidak sia-sia sebab mayoritas konsumen mengacungkan jempol  buat sang desainer dibelakangnya. Sayang untuk mengejar banderol tetap terjangkau, Bajaj Auto memutuskan harus mencoret lengan ayun banana dalam daftar project. Kalau tidak….wihhhh, ora iso bayangne kerennya. Ya nggak bro……..(iwb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar