Starter…..untuk versi Mio-J, setelah
kunci ON….akan terjadi engine checking. Indikator berkedip (terdapat
dikonsol speedo) kemudian mati menandakan bahwa motor sudah siap
digunakan. Tapi jika terus menyala….berarti ada masalah dengan
kelistrikan. Step kedua…kita wajib tarik tuas rem (dengan tujuan safety)
baru tombol start dipencet. Dinamo starter dan suara mesin cukup halus…
identik dengan Mio Sporty. Tapi….IWB merasakan gen diasil silinder
serta forged piston lebih baik dalam hal vibrasi….
Bisa jadi hal ini akibat pengaplikasian
roller rocker arm pada new engine serta adaptor stang. Kemudian…IWB coba
merasakan respon engine ketika gas dibuka secara dadakan. Karakter
ternyata tidak jauh berbeda dengan Mio-Sporty. Tarikan awal smooth tidak
mengagetkan. Mungkin inilah karakter matic Yamaha. Namun bedanya….jika
versi Mio lawas butuh putaran lebih tinggi untuk mendapatkan accelerasi
yang diinginkan, Mio-J tidak!!. Hanya sepersekian detik sebelum simatic
ngibrit mengajak lari lebih kencang…..
Perbedaan lain adalah power dari bawah
hingga pertengahan. Mio-J gampang untuk menggapai kecepatan 80km/jam.
Revolusi total yang akan membantu keiritan komsumsi BBM. Kenapa?? Sebab
kita tidak perlu open throttle terlalu dalam guna meraih tenaga yang
diinginkan. Secara feeling….power Ymjet FI terasa sempurna pada rentang
speed 40km/jam-90km/jam. Tapi dengusan engine padat berisi ketika motor
berlari pada kecepatan 60km/jam – 80km/jam…90km/jam masih cukup bagus,
mulai melemah ketika jarum speedo mulai menanjak ke95km/jam. Terus piro
kecepatan puncak siMio-J??….
Awalnya IWB cukup gelisah akibat sweeper
depan yang melaju konstan pada kecepatan 70-80kmjam. Bukannya apa
mzbro…sebab IWB ingin tahu top speed simatic. Akhirnya secara
kompak….seluruh rombongan barisan kelima memperlebar gap dengan grup
depan. Jarak terpaut sekitar 800m…ancang-ancang nunduk didepan speedo,
merapatkan badan…puntir gas pol…dari 90,95,100,….terus ngelirik
speedo….naik 102,105,107….110..110…tetap 110 susah naik dan….braking
akibat telah nempel dengan grup depan. Hhhmmm…not bad….untuk ukuran
matic seirit Mio-J! Btw gimana dengan handling??…
Sangat identik dengan Mio Sporty! Mulai
dari ability cornering, kelincahan, braking hingga high speed terkontrol
dengan baik. Bahkan diperbukitan yang melengkung 90derajat IWB bersama
rekan jurnalis dari Motorave, Ototrend serta lainnya melakukan
cornering pada kecepatan 95km/jam…..siskutik mampu meladeni secara
sempurna. Juozzz tenan….nurut tanpa ada gejala ngebuang atau goyang. Rem
depan menggunakan cakram kaliper single piston…..bekerja sempurna
walau digunakan untuk panic brake sekalipun….
Namun tidak ada gading yang tak retak.
Kerasnya karakter suspensi Yamaha sedikit mengorbankan kenyamanan ketika
sikuda besi diajak menerjang aspal bergelombang atau jalanan rusak.
Mungkin itulah konsekuensi yang kudu dibayar untuk mengejar handing
mumpuni. Selain itu….bagi IWB yang biasa nunggang Byson, ergonomi
riding matic luar biasa menyiksa kala jarak tempuh sudah diatas 150km.
Boyok pedot mzbro!! Berkali-kali IWB harus merenggangkan punggung serta
geser bokong. Yah….maklum sih. Sebab motor dari sononya didesain sebagai
komuter bike….bukanlah touring bike yang nyaman untuk bepergian jarak
jauh….
Last….dari karakter handling,
Mio-J nyaris sama dengan Mio Sporty…enteng dan lincah. Perbedaan adalah
accelerasi performa yang lebih nampol serta BBM yang jauh lebih irit.
Begitu pula technologi….siMagic sudah jauh melompat. Tercatat Advance
low technologi, diasil silinder & forged piston, small &
brushless fuel pump, dan YMJet-FI. Yang patut digaris bawahi adalah
kekuatan pelk. Kita berkali-kali menghantam lubang menganga sampai
terseok-seok tapi tidak ada gejala peang. Btw….sampai ada bro kita
jurnalis Pos Kota yang sempat mental akibat motor menabrak coakan lebar
tengah aspal. Untung doi hanya luka lecet. Simatic diperiksa….ternyata
kondisi baik-baik saja. Akhirnya siskutik dioper keBro Jayadi dari Gila
Motor guna melanjutkan turing. Apakah pelk sudah dibenahi kualitasnya??
bisa jadi…..
Dari segala fakta diatas, IWB bisa
katakan bahwa Honda sebagai kompetitor terdekat kini mendapatkan
tantangan serius dari Yamaha. Segala revisi yang dilakukan membuat matic
Mio sudah berubah total. Irit tapi performa malah membaik. Seperti yang
diungkapkan Mr. Sato YIMM…mereka butuh waktu 2 tahun untuk
mencangkokkan teknologi moge Yamaha kedalam skutik bercc kecil macam
Mio-J. ” More easy to develop Yamaha M1 (Motogp) than Mio-J. M1, 1
year enough….but Mio-J required over than 2 years. The challenge is how
we can create the engine more compact by adopting big cc bike technology
.” seru orang Jepang nomer dua diYIMM pada saat press conference.
Hhhmmm…keren juga ya bro. Jujur…..dari segala yang ditunjukkan, Mio-J
memang worthed to buy. Irit namun kencang. Ada pertanyaan mzbro dan
sis?? ..(iwb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar